Jalurlangit. id | Bangka Belitung – Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mempunyai kekayaan yang begitu kompleks. Kekayaan dalam hal ini bukan hanya dilihat dari sisi perekonomiannya saja, tetapi Indonesia mempunyai keberagaman yang luar biasa, baik dari segi budaya, etnis, agama, maupun sumber daya alam. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia terdiri lebih dari 17.000 pulau, hal ini yang menjadikannya sebagai salah satu negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan ini mencakup sumber daya alam yang sangat penting seperti tambang, kelapa sawit, perikanan, serta hasil pertanian, yang memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi nasional. Dalam opini ini penulis akan menjelaskan secara kompleks mengenai pertambangan yang ada di Indonesia, lebih tepatnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah salah satu provinsi di Indonesia yang cukup menarik perhatian karena Kepulauan Bangka Belitung mempunyai potensi yang sangat luar biasa, baik dari segi ekonomi, budaya, dan pariwisata. Terletak di pantai timur Sumatra, provinsi ini terdiri dari dua pulau utama, yakni Bangka dan Belitung, serta sejumlah pulau kecil lainnya. Keindahan alamnya yang meliputi pantai-pantai yang mempesona, pulau-pulau eksotis, serta formasi batu granit yang unik, menjadikan Babel memiliki daya tarik pariwisata yang besar.
Dalam hal Perekonomian, masyarakat Bangka Belitung banyak bergantung pada sektor tambang, terutama timah. Indonesia adalah salah satu negara penghasil tambang timah terbesar di dunia dan Bangka Belitung mempunyai peran besar dalam hal ini. Namun, ketergantungan pada sektor tambang ini juga membawa tantangan, terutama dalam hal keberlanjutan lingkungan. Penambangan timah di Kepulauan Bangka Belitung ini telah menyebabkan kerusakan alam yang signifikan, seperti penurunan kualitas air, kerusakan ekosistem pesisir, dan hilangnya habitat alam. Hal ini yang membuat adanya kontroversi terhadap masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung. Karena, ada masyarakat yang berpendapat bahwa tambang timah merupakan wadah yang dapat menyelesaikan masalah perkonomian di Kepulauan Bangka Belitung, dan ada pula masyarakat yang menolak adanya tambang timah karena dapat merusak kekayaan alam yang menjadi ciri khas dari daerah Kepulauan Bangka Belitung.
Oleh karena itu, masalah ini menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menangani masalah ini yaitu dengan meningkatkan kepercayaan publik terhadap etika pertambangan di Kepulauan Bangka Belitung hal ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan sektor pertambangan dan mendukung pembangunan yang adil serta ramah lingkungan. Karena, selama ini dapat kita lihat bahwa industri tambang timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sering kali menjadi kritik publik karena masalah kerusakan lingkungan, tindakan ilegal, dan penyalahgunaan hak-hak masyarakat.
Apalagi Pertambangan timah di Kepulauan Bangka Belitung seringkali dilakukan dengan cara yang ilegal, hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang melakukan pertambangan tanpa adanya izin yang jelas (illegal mining). Selain itu, para penambang ilegal juga sering kali mengabaikan aspek lingkungan yang harus dijaga, sehingga hal ini telah menyebabkan kerusakan parah pada ekosistem, seperti pencemaran air, penggundulan hutan, dan kerusakan terumbu karang di sepanjang pesisir. Jika kepercayaan publik terhadap perusahaan tambang dan pemerintah dalam hal menjaga keberlanjutan alam rendah, maka hal ini akan memperburuk kondisi lingkungan bahkan akan menambah adanya kontroversi antar masyarakat.
Oleh karena itu, dibutuhkan banyaknya urgensi atau cara untuk memperbaiki praktik pertambangan di Kepulauan Bangka Belitung yang tidak ramah lingkungan, serta mengaitkan urgensi untuk menjamin keadilan sosial bagi masyarakat. Urgensi sangat dibutuhkan segera untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada lingkungan dan untuk memastikan bahwa hal ini daapat membantu meningkatkan kepercayaan publik di Kepulauan Bangka Belitung.
Penulis dalam opini ini menawarkan opsi urgensi atau cara untuk meningkatkan kepercayaan publik di Kepulauan Bangka Belitung dengan istilah 4 M. Dalam hal ini 4 M mempunyai tujuan yang sangat signifikan agar masyarakat yang mempunyai perbedaan pendapat mengenai pertambangan timah di Kepulauan Bangka Belitung ini dapat bersatu dan bersama untuk mencari jalan keluar agar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat menjadi daerah yang sangat luar biasa, yang dapat dikenal secara nasional hingga internasional.
Istilah 4 M yakni :
Meningkatkan kerjasama untuk keberlanjutan lingkungan dan ekosistem di Kepulauan Bangka Belitung
Menanggulangi ketimpangan sosial dan ekonomi masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung
Memperbaiki citra industri pertambangan di Kepulauan Bangka Belitung
Memberantas praktik penambangan ilegal
Melalui 4 M ini semoga dapat membantu munculnya urgensi-urgensi lainnya yang dapat meningkatkan kepercayaan publik mengenai Pertambangan timah di Kepulauan Bangka Belitung. Serta, Salah satu kunci dalam meningkatkan kepercayaan publik adalah dengan melibatkan masyarakat lokal dalam keputusan-keputusan terkait pengelolaan sumber daya alam.
Dengan memberikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses perencanaan dan pengawasan kegiatan pertambangan, masyarakat akan merasa memiliki andil dalam menjaga kelestarian alam dan mendapatkan manfaat yang adil dari aktivitas tersebut. (Red.JL)
Penuli : Graffina
Mahasiswa Hukum Universitas Bangka Belitung