SIMALUNGUN – Peningkatan Jalan dengan Pengerasan Lapen di huta IV Bandar Rawa (Sigodung) Nagori Bandar tinggi Kecamatan Bandar Masilam Kabupaten Simalungun yang dibiayai dengan Dana Desa Tahap III tahun anggaran 2022 yang baru dikerjakan kurang lebih 6 (enam) bulan kini keadaannya sudah berubah menjadi jalan tanah, layaknya seperti belum pengerasan.
Hal itu terlihat langsung oleh awak media beberapa hari yang lalu, tepatnya Senin 19/6/2023 sekira pukul 10.00 wib. Saat awak media melintas didaerah itu setelah melakukan investigasi di beberapa Nagori diantaranya Nagori Gunung Serawan, Nagori Bandar Masilam II dan Nagori Bandar Gunung Kecamatan Bandar Masilam Kabupaten Simalungun.
Hal itu mengundang perhatian awak media saat melintas, bangunan pengerasan lapen dengan ukuran 3 x 200 meter tersebut keadaannya sungguh memperihatinkan, pasalnya permukaan jalannya sudah tidak terlihat lagi ada tanda tanda bahwa jalan tersebut sudah pengerasan dengan lapen, semua telah berubah menjadi jalan tanah biasa.
Informasi yang dihimpun oleh awak media dilokasi Sigodung dari beberapa orang masyarakat Nagori Bandar tinggi yang sedang melintas di daerah tersebut namun mereka tidak ingin jati dirinya dipublikasikan oleh media dengan alasan keamanan mengatakan “ini peroyek siluman ini bang, mengerjakannya juga bagai siluman tanpa ada plang proyeknya waktu itu, kami melihat langsung pengerjaannya waktu itu bang, nyerak batunya pun asal asalan saja bang, lebih lebih lagi waktu nyiram aspalnya hanya sekedar asal terlihat warna hitam permukaannya saja, lalu di siram pakai pasir tanpa digilas dengan stum malas atau wolles bang” ujar mereka kepada awak media.
Masih menurut masyarakat “ini dikerjakan saat menjelang pemilihan Pangulu bang, waktu itu Pangulunya Samsiadi sudah habis masa jabatannya 17 Agustus 2022, tapi dirinya diangkat kembali oleh Camat Bandar Masilam Ida Royani Damanik menjadi Pj di Bandar tinggi ini juga bang, kan aneh itu bang, makanya bangunan lapen ini yang mengerjakan masa Pj Samsiadi juga, dan hasil kerjaan bangunannya seperti ini la bang sudah abang lihat sendiri” kata mereka dengan nada kesal.
Lebih lanjut dikatakan oleh warga “makanya waktu itu kami pun heran bang, kenapa seperti itu mengerjakan lapennya, dikerjakan asal jadi aja bang, maklum la bang waktu itu kan Pj nya juga ikut nyalon lagi ya tentunya tahu sendiri la abang kayak mana kan bang, lagian bang di Nagori kami ini sekarang sudah jadi Nagori milik keluarga Pangulunya bang, coba aja abang nanti tanya tanya sama lain kalau abang tidak percaya, sekarang Pangulu terpilihnya Samsiadi, yang kerja di Kantor Pangulu jadi Kaur Ponakannya bang, yang kerja di PAUD istrinya bang, apa itu bukan KKN namanya bang”, tegas warga kepada awak media.
Dilain pihak di Huta VI Sibatu batu ada informasi yang awak media terima dari beberapa orang warga masyarakat saat duduk minun di salah satu warung bakso mengatakan ” kalau soal KKN itu sudah bukan rahasia lagi bang buat kami kami warga Bandar tinggi ini, jangankan masalah itu bang, sedangkan masalah Dana Desa saja kita kita ini selaku warga mssyarakatnya tidak pernah diundang untuk musyawarah tentang apa yang akan di bangun dan dimana lokssinya, tahu tahu ya sudah dikerjakan begitu saja bang, coba abang lihat sendiri beberapa bangunan rabat beton yang ada di Bandar tinggi ini, semuanya sudah porak poranda bang, sebab bangunannya tidak berkuwalutas bang” tutur warga kepada aeak media.
Mendengar dan mencermati pernyataan beberapa orang warga masyarakat tersebut awak media mencoba untuk mengkonfirmasikannya kepada Pangulu Bandar tinggi, saat dikunjungi di kantornya Pangulu Samsiadi sedang tidak berada di kantor, menurut salah seorang staf Kantor Pangulu sedang dinas luar, yaitu mengikuti rapat harungguan di Nagori Partimbalan, saat awak media mencoba meminta nomor Hand Phone atau WhatsApp nya, staf tersebut mengatakan saya tahu bang nomornya”, kata staf kantor kepada awak media.(tim)