Jalurlangit.id || Simalungun, Galian parit isolasi disoal kalangan warga, pasca insiden seorang remaja putra berstatus pelajar, berusia 15 tahun tewas mengenaskan di lokasi kejadian, saat korban bersama temannya mandi di genangan air parit isolasi.
Informasi dihimpun, PTPN IV melalui pihak rekanannya mengerjakan galian parit isolasi pra pelaksanaan peremajaan tanaman kelapa sawit. Galian tanah sepanjang tapal batas HGUnya, lebar 6 meter dan kedalaman 3 meter.
Kalangan warga menuding pihak PTPN IV melalui pihak Rekanan melakukan kegiatan galian parit isolasi mengabaikan keselamatan, saat awak media ini menemui warga di batas HGU afdeling 3 Kebun GUB, Huta V Nagori Perlanaan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Senin (30/01/2023) sekira pukul 10.00 WIB.
“Prihatin kali kami ini, atas musibah dialami korban hingga meninggal dunia. Pihak PTPN IV dan Pihak Rekanannya membuat galian itu harus bertanggung jawab. Setelah digalinya tanah ditinggalkan begitu saja, tanpa adanya pemasangan rambu tanda berbahaya di lokasi,” ungkap salah seorang warga setempat.
Selain itu, menurut warga terkait pelaksanaan penggalian parit isolasi tersebut tanpa sosialisasi dan terkesan sikap Manajemen PTPN IV ini feodalisme. Lebih lanjut, warga juga menuturkan, kekecewaan mendalam terhadap pihak Rekanan yang menggali tanah tidak melakukan antisipasi kejadian buruk.
“Semena-mena pihak perusahaan perkebunan ini berbuat semaunya, keselamatan orang diabaikan dan inilah wujud penjajah. Sementara, pihak Rekanannya menganggap nyawa manusia sama dengan seekor lalat,” ujar wanita paruh baya berambut ikal bernada sinis.
Sementara, Ketua DPC PPWI Kabupaten Simalungun Mhd. Aliaman H. Sinaga menegaskan, bahwa sebelum memulai aktivitas kegiatan seperti pengorekan tanah (galian parit isolasi), seharusnya ada kajian lingkungannya terlebih dahulu dan ini berkaitan dengan perizinan galian parit isolasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Kita harapkan pihak Manajemen PTPN IV dan Pihak Rekanannya mampu bersikap kooperatif dan komunikatif saat lembaga kita mempertanyakan hal itu melalui surat resmi,” terang Aliaman H Sinaga melalui sambungan percakapan selularnya.
Terkait Peristiwa tersebut dan hingga berita ini dipublikasikan Manajemen PTPN IV melalui General Manajer Distrik I Masaeli Lahagu belum dapat dikonfirmasi secara langsung.
(Caisar Manalu)