Simalungun, Mengacu pada Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003, Tentang ketenaga kerjaan dimana Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Namun, harapan masyarakat tenaga kerja lokal yang mencari pekerjaan didaerahnya sendiri hancur, hal itu diakibatkan para pemenang tender pemasok tenaga kerja yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus tidak melakukan rekrutmen dengan baik, melainkan melihat isi kantong para pencari kerja.
Bukan jadi hal yang tabu lagi, dan tidaklah menjadi rahasia umum para pendor pemenang tender di Kawasan Ekonomi Khusus KEK Sei Mangkei melakukan pungutan liar (pungli), hal itu dipicu Cyber Pungli dan PT. Kawasan Ekonomi Nusantara (KINRA) diduga melakukan pembiaran.
Pungutan liar (pungli) yang beredar
di Kawasan Ekonomi Khusus KEK Sei Mangkei diduga sengaja dipelihara oleh Pengelola Kawasan Ekonomi Nusantara (KINRA), untuk meraup keuntungan untuk diri pribadi, keluarga dan golongan para pemangku kepentingan yang memiliki jabatan di Kawasan Ekonomi Khusus Nusantara (KINRA) dan perusahaan yang sekarang ini berdiri di Kawasan Ekonomi Khusus KEK Sei Mangkei.
Telisik saja beberapa permasalahan kasus dugaan pungutan liar (pungli) penerimaan tenaga kerja yang sempat viral, yaitu :
1). Oknum personalia/HRD dari PT. Alliance Consumer Product Indonesia yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei dengan inisial MR. MR memanfaatkan jabatannya untuk melakukan dugaan pungutan liar atas perpanjangan masa kontrak kerja kepada pekerja lokal yang bekerja di PT. Alliance Consumer Product Indonesia.
2). Adanya oknum berinisial YD yang melakukan dugaan pungutan liar (pungli) kepada masyarakat pencari kerja yang nominalnya cukup fantastis hingga mencapai ratusan juta rupiah, dari penelusuran awak media YD merupakan utusan dari perusahaan PT. Nirwana Mahani Putra.
3) Oknum eks satpam PT. KINRA KEK Sei Mangkei Roider Gultom yang baru-baru ini diungkap oleh media ini.
Kepada awak media ini Roider Gultom mengaku telah menerima uang berkisar Rp.4 Juta- Rp.5 Juta rupiah dari 5 orang.
Selain itu, Roider Gultom juga menjelaskan bahwa uang hasil pungutan dari 5 orang pencari kerja sudah diserahkan kepada Johanes admin dari PT. Nirwana Mahani Putra.
Namun, Akunya Roider Gultom lagi, baru kurang lebih sebulan pekerja yang diterima di PT. Alliance Consumer Product Indonesia melalui pendor tenaga kerja PT. Nirwana Mahani Putra diberhentikan oleh Johanes.
“Uang sudah kukasih sama si Johanes, itu orang si Wibi dan Agung sudah tandatangan kontrak di PT. Nirwana Mahani Putra, tapi sebulan berkerja disitu masih posisi buckup, bulan kedua dibuang sama Johanes, jadi sekarang aku yang dikejar-kejar untuk mengembalikan uang mereka, ucap Roider Gultom kepada awak media Selasa, tanggal 13/02/2023,.sekira pukul 10:00 Wib, bertempat di jalan Rajamin Purba , SH, warung kopi saporo II, Depan RSUD Perdagangan.
Kalangan masyarakat berharap dan meminta kepada Cyber Pungli yang berada di Wilayah Hukum Sumatera Utara dan APH untuk melakukan penyelidikan di Kawasan Ekonomi Khusus KEK Sei Mangkei, dan Kawasan Ekonomi Khusus KEK Sei Mangkei tidak melakukan pembiaran atas aksi-aksi pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh beberapa oknum dan perusahaan.
Hingga berita ini dipublikasikan, Management PT Nirwana Mahani Putra, PT. KINRA dan Johanes, belum dapat dikonfirmasi secara langsung, akan tetapi awak media akan berupaya melakukan konfirmasi langsung kepada pihak yang tersebut diatas.
(Tim-Red)
Referensi baca ;
https://kabarsimalungun.com/aroma-pungli-bergejolak-bagi-pencari-kerja-di-kek-sei-mangkei-pt-kinra-terkesan-pembiaran/
Catatan Redaksi :
Apabila ada pihak pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email media jalurlangit.id, terimakasih.