Dituding Cabuli Anak Tiri dan Dikriminalisasi Hukum Oleh Pangulu Perlanaan, Soleman Akan Lapor Polisi.

oleh -1304 Dilihat

Foto : Sulaiman (58) Thn, suami siri Rasmiati, warga Tebing tinggi, jalan Yos Sudarso, Lk. IV, Kel. Desa Mekar Sentosa, Kec. Rambutan, Kota Tebing, Domisili saat kejadian Nagori Perlanaan.

jalurlangit.id||
Simalungun, Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, begitulah pribahasa kehidupan yang dialami oleh Sulaiman (58) Thn, suami siri Rasmiati, warga Tebing tinggi, jalan Yos Sudarso, Lk. IV, Kel. Desa Mekar Sentosa, Kec. Rambutan, Kota Tebing, Domisili saat kejadian Nagori Perlanaan.

Pasalnya Sulaiman (58) tahun dituding oleh Isteri Siri bernama Rasmiati (43) tahun dan keluarganya atas tuduhan mencabuli anak tirinya bernama Bunga (samaran).

Hal itu diungkap oleh Sulaiman (58) tahun kepada awak media, Kamis tanggal 21/09/2023, sekira pukul 20 : 09 Wib di Belakang SPBU Huta 1, Nagori Bandar, Kec. Bandar, Kab. Simalungun. Sulaiman menjelaskan bahwa pada tanggal 19/11/2022, sekira pukul 20:00 Wib, di Nagori Perlanaan. Agung ponakan dari Rasmiati (isteri siri-red) datang menemuin Rasmiati untuk datang kerumah Juarni (orangtua Rasmiati). ” Mau Bibik kalau anak Bibik hamil, kata agung.

Lantas Bibiknya si Agung (Rasmiati) datang kerumah mamaknya (Juarni).
Sampai dirumah Mertua (Juarni) isteri saya (Rasmiati) ada membicarakan satu hal yang saya tidak mengetahuinya.

Selanjutnya paska dari rumah orangtuanya (Juarni) Rasmiati kembali kerumah kami dan langsung menuding saya.”tega Abang melakukan ngerjain Bunga (samaran) itu ya, ceraikan aku bang, itulah kata Isteriku.

Lalu Juarni (orangtua Rasmiati) mengadukan hal ini kepada Pangulu Nagori Perlanaan Tri Jaka, tak lama kemudian mereka datang kerumahku beramai ramai dan melakukan intimidasi agar saya mengakui perbuatan cabul tersebut.
“Gak penting bukti yang penting si anak yang dicabuli sudah mengakui, kalau kau gak ngakui nanti kubawa kau kekantor Polisi, itulah ucapan Tri Jaka sama saya.

Pada sekira pukul 23:00 Wib, saya dibawa kekantor Polisi Polsek Perdagangan oleh Isteri, mertua, pangulu perlanaan Tri Jaka dan warga lainnya. Sampai di Polsek Perdagangan di ruangan SPKT yang kebetulan ada komandannya bernama pak Regar. Tanpa ada bukti dan saksi saya sudah dimasukkan kedalam Sel Tahanan semalaman dan paginya saya disuruh kekantor Pangulu Perlanaan untuk ketemu dengan Pangulu Tri Jaka.

Sampai dikantor Pangulu Nagori Perlanaan yang dihadiri Gamot, Pangulu, Mertua Juarni, Isteri Rasmiati, Bunga (samaran), Paimin. Lalu Juarni (mertua), Rasmiati (isteri siri) dan Pangulu Nagori Perlanaan Tri Jaka menandatangi 4 lembar kertas, yang saya sendiri tidak mengetahui apa isinya.

Sesampai nya dirumah,saya dipaksa oleh Rasmiati (Isteri) untuk menandatangani surat tersebut, sementara saya sendiri tidak bisa baca (buta huruf), dengan berat hati saya oret oret surat tersebut. Setelah itu Rasmiati (isteri siri) menelpon keluargaku untuk meminta uang dengan alasan untuk cabut kasus.

“Aku kayak orang bodoh, jadinya bang. Tidak ada melakukan, tidak ada bukti, tidak ada saksi dimasukkan semalaman didalam sel Polsek Perdagangan, dipaksa untuk tandatangan yang aku sendiri tidak tahu isinya (buta huruf-red), aku gak terima diginikan, rumah tanggaku hancur jadinya, Dikriminalisasi aku bang, akan ku buat laporan polisi, bang”, ucap Sulaiman sembari menangis terisak sedih.

Sementara Pangulu Nagori Perlanaan Tri Jaka saat dikonfirmasi awak media, langsung memblokir nomor awak media, selanjutnya awak media terus berusaha menemui langsung Tri Jaka, Rasmiati, Juarni dan Bunga (samaran). untuk di mintai keterangan nya.

(Tim-Red)

Catatan redaksi ;
Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email:media jalurlangit.id
atau kealamat yang berada di Box Redaksi. Terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.