Viral! Petugas Jembatan Timbang Larompong Pecahkan Kaca Spion Mobil Pickup, Sopir: “Kalau Bisa, Diatur Baik-Baik”

oleh -6 Dilihat

Luwu, Sulawesi Selatan – Sebuah video berdurasi 23 detik yang diunggah oleh akun Facebook @Iskhy menjadi viral dan menuai kecaman publik. Dalam video tersebut, seorang sopir pickup asal Kabupaten Wajo, Sengkang, merekam insiden di mana kaca spion mobilnya pecah setelah dipukul oleh salah satu petugas Jembatan Timbang di wilayah Larompong, Kabupaten Luwu, pada Sabtu kemarin, 11 Januari 2025.

Menurut keterangan Iskhy, sopir sekaligus pengunggah video, insiden bermula saat ia diminta uang oleh petugas. Namun, ia mengaku tidak bisa memenuhi permintaan tersebut karena keterbatasan uang perongkosan yang ia miliki.

“Kalau bisa diatur secara baik-baik. Kasi uang misalnya, tapi jangan juga meminta uang kelewatan. Uang perongkosan itu sedikit juga, paling banyak Rp50 ribu. Tapi ini malah merusak, sangat merugikan,” tulis Iskhy di kolom komentar unggahannya.

Video ini memperlihatkan kaca spion mobil pickup yang pecah, diduga akibat pukulan petugas. Iskhy juga terdengar bercerita tentang kerugian yang ia alami dan mempertanyakan tindakan petugas yang dinilainya tidak profesional.

*Klarifikasi Belum Ada, Netizen Geram*
Hingga berita ini ditulis, pihak pengawas Jembatan Timbang Larompong belum memberikan klarifikasi resmi terkait insiden tersebut. Namun, video ini telah memicu amarah warganet, yang mengecam tindakan yang dianggap berlebihan dan merugikan sopir.

“Petugas seperti ini tidak pantas bekerja di lapangan. Mereka harusnya membantu, bukan malah membuat sopir rugi,” tulis seorang pengguna Facebook dalam kolom komentar.

*Sorotan pada Sistem dan Etika Petugas*
Kasus ini kembali mengangkat isu tentang perilaku petugas di lapangan yang dianggap kerap menyalahgunakan wewenang. Beberapa aktivis transportasi menyerukan evaluasi terhadap sistem kerja Jembatan Timbang, terutama terkait penanganan kendaraan barang.

“Seharusnya ada SOP yang jelas untuk menghindari konflik seperti ini. Jika memang ada pelanggaran, penyelesaiannya tidak boleh merugikan pihak lain secara sepihak,” ujar salah seorang aktivis transportasi dari Sulawesi Selatan.

*Tuntutan Masyarakat*
Masyarakat kini menunggu langkah tegas dari pihak terkait untuk mengusut kasus ini. Mereka meminta adanya investigasi transparan serta sanksi tegas bagi petugas yang terbukti bersalah.

Iskhy sendiri berharap kejadian ini tidak lagi menimpa sopir lain yang sedang mencari nafkah. “Kami hanya cari makan. Kalau ada masalah, selesaikan dengan baik, jangan sampai merugikan,” pungkasnya.

Berita ini akan terus diperbarui seiring dengan adanya tanggapan atau klarifikasi dari pihak-pihak terkait. (SRF/red)

Sumber : DPN PPWI Jakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.