Malang || Jalurlagit.id – Kampung sebagai sebuah entitas sosial terkecil di negeri ini dalam satu dekade ini menjadi trending topik dalam beragam perbincangan baik itu tentang potensi wisata, pemberdayaan ekonomi kreatif, usaha ekonomi mikro, politik dan budaya. Jum’at (8/12/23)
Hal tersebut dibuktikan dengan begitu semaraknya para pegiat kampung mendesain berbagai kampung tematik di berbagai kota/kabupaten, bahkan di saat bencana Corona dan bencana alam melanda negeri ini muncul istilah kampung tangguh demikian juga saat muncul gerakan politik identitas yg mengakibatkan kehidupan kemasyarakatan kita terpolarisasi sehingga muncul kekhawatiran terusiknya eksistensi berbangsa dan bernegara muncullah istilah kampung Pancasila.
Pendiri sekaligus ketua umum Dewan Kampung Nuswantara, Bambang GW menjelaskan, “bahwa fenomena tersebut semakin membuktikan bahwa kampung merupakan ruang strategis dalam meneguhkan negara yg kuat sekaligus kampung benar-benar menjadi benteng utama menguatkan serta mempertahankan eksistensi negara”.
Demikian juga saat ini di tengah perhelatan pemilu yang semakin memanas kampung tetap harus dijaga dengan bijak, untuk itulah Dewan Kampung Nuswantara mengambil inisiatif untuk menciptakan situasi dan berbudaya dengan menggelar ide Festival Film Kampung Nuswantara agar bisa jadi wahana aktualisasi kreativitas generasi muda kampung dalam mengangkat citra kampungnya.
“Kehadiran event tersebut bisa pula dijadikan salah satu agenda kebudayaan tahunan sehingga generasi muda kampung punya saluran untuk berkarya serta peduli dan cinta pada kampung tempat tinggalnya”, jelasnya.
“Lanjut kata Bambang GW. “Kali ini Festival Film Kampung Nuswantara yg berdurasi 5-10 menit digagas dalam rangka menyambut hadirnya tahun baru dan memperingati hari cinta tanah air dengan mengambil tema “CINTA KAMPUNGKU”.
Festival Film Kampung Nuswantara bersifat nasional dengan masa pendaftaran dimulai 01 Desember 2023 penyerahan karya film berakhir tanggal 20 Februari 2024 dan serimonial pengumuman pemenang tanggal 27 Februari 2024.
“Proses pendaftaran bisa langsan scan barcode dari publikasi baik berupa baliho, poster maupun flyer yang sudah dibuat”, imbuhnya.
“Semoga event ini benar-benar menjadi ajang kebangkitan generasi muda kampung khususnya di dunia perfilman ke depan, dengan harapan semua stake holder bisa memberi apresiasi dan suport pada kegiatan kiprah generasi muda kampung”, pungkas Bambang. (Adi/DKN)
